Halaman

Honorable Young Student of Ten E Generation In Smansa

Kamis, 28 Juni 2012

Ketika Tupai Menjelma sebagai Tikus

Tikus sama Tupai samai nyari keadilan gitu.
Sabar yah, hidup ini tuh emang gak adil.
Kejadian asli: Senin, 04 Juni 2012.
Once upon a time, *terdengar suara burung berkicau* bersekolahlah seorang gadis yang bernama, Fadhilah Darwan, sebutan manisnya Dela. Di tengah hari yang cerah dan riang, sosok gadis yang ceria itu mengobrak-abrik sudut ruangan kelas. Teman-temannya tiada memperdulikannya sebab sedang asyik dengan kegiatan masing-masing. Suasana ruang kelas pun sayup-sayup hening sedikit tenang.


Sebelumnya Hysteria peringatkan. Pasang sabuk pengaman Anda. Kalau ada, helm juga pasang dengan benar. Karena sebentar lagi kalian akan membaca postingan fenomenal seputar kasus di Hysteria. Jangan bosan. Jangan heran. Jangan galau. Keep smile, you don't cry.

Tiba-tiba, “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”. Teman-teman yang pada asyik, seketika mengarahkan muka padanya *srek*. Dela tetap menjerit memucat, “ ADA TIKUS! AAAA”,lanjutnya berteriak. Hysist yang tadi muka pada heran melihat Dela, serempak menyelamatkan kaki ke atas kursi. Hybro yang pemberani mendekatkan dirinya pada sarang tempat “tikus” yang ditunjuk Dela. Ternyata, si “tikus” sudah berlarian. Hybro yang berani dan si “tikus” ini bagaikan Tom dan Jerry sedang berkejaran. Sampai-sampai, waktu yang seharusnya dipakai untuk belajar, justru dipakai untuk menangkap sang “tikus” berekor panjang dan lebat yang ternyata adalah seekor.....TUPAI. Sekali lagi, TUPAI bukan TIKUS. Tupai dan Tikus mungkin memang memiliki persamaan huruf awal, tapi tupai adalah tupai, tikus adalah tikus, kecuali kalau hewan-hewan operasi trans-spesies atau trans-gender mungkin. Mungkin karena saking gemasnya Dela melihat sosok hewan itu, jadinya salah sebut. Namanya juga manusia.

Fadhilah Darwan (17th).
Tersangka penjeritan nama baik Tupai yang tergantikan dengan Tikus.
Usaha pelarian jelmaan tupai tersebut sia-sia. Karena tidak ada satupun tempat yang mau dijadikan pelariannya. Sama halnya dengan cewek yang tidak mau dijadikan pelarian oleh cowok yang tidak bisa melupakan sang mantan. Eak. Eh, itu bukan alasan yang tepat. Alasannya karena, Ghaffaar Iqbal Cs, Sang Hybro Pemberani yang masa kecilnya jadi si Bolang di Trans7 itu, berhasil meraih si tupai itu. Sorak-sorai kemenangan kedengaran disana-sini. Semua pada melakukan selebrasi. Kembang api pun dimekarkan di langit-langit khayalan gembel. Tapi tidak seperti itu kenyataannya, no sorak-sorai, no selebrasi, dan no kembang api. Yang ada hanyalah segelintir orang yang excited melihat kedatangan tamu tak diundang tersebut. Berikut cuplikan yang berkaitan dengan fenomena tupai tersebut.
Video prosesi penangkapan sang tupai.

Kalau ini, video pasca sang tupai telah tertangkap.

Setelah si tupai tertangkap, kan diarak ke dalam kelas tuh *udah berasa kayak ada kawinan gitu ya pake diarak* banyak yang nengokin. Tujuan nengok itu ya ngelihat, ngnontonin si tupai yang terperangkap dalam bayang cinta antara Ghaffaar, Iqbal, dan si tupai. Sampai-sampai si tupai tersesak karena tidak bisa keluar dari keadaan yang tidak adil ini. Eak. Udah kayak galau tingkat dewa gitu ya pake terperangkap dalam bayang cinta. Hahahahaha. Maksud bayang cinta adalah ember yang biasa dipakai untuk dipukulin jadi kayak drum gitu. Nah, si tupai terperangkapnya disitu ya, di ember itu tuh. 

Usul punya usul, banyak yang berkata bahwa si tupai itu dijadiin hewan peliharaan kelas aja. Biar kayak maskotnya gitu. Nama buat tupai yang cocok pun udah ada. Yakni, Tupai Ligilimens *jreng-jreng*. Cukup panggil 'Upai' aja. Kalo mau lebih imut unyu manis sedap kece gaholz gemes, panggil aja 'Upai Imens' *pake suara om-om yang sengaja digemasin*. Hih, mengerikan. Mistis banget hih......

Tapi, manusia hanya punya usul dan rencana, Tuhanlah yang menentukan. Memang sudah bukan takdir si 'Upai Imens' untuk bertahan lebih lama di Hysteria. Berkat izin Yang Maha Kuasa, dengan kekuatan tenaga dalam Sandy yang di SpongeBob, Upai Imens keluar dari benteng pertahanannya si Ghaffaar. Sayang sekali memang bung. Dan terkejutnya, dia meloloskan diri pas jam pelajaran Kimia bersama Pak Hermon. Hebohlah seisi dunia Hysteria, apalagi yang cewe-cewek-_- pada angkat kaki ke kursi *gak semua sih* malah cowok macho pula yang geli-geli gitu sampe naik ke kursi juga kakinya. Hihihi kalah sama Pak Hermon. Bapak yang tadinya sedang mengajar, konsentrasinya ikutan pecah karena lolosnya Upai Imens ini. Dikejar lagi oleh Ghaffaar dan akhirnya.....Upai kembali ke genggaman tangan Ghaffaar.
Suasana kehebohan yang tergambar.
Ridho ekspresinya. Hahaha.
Seorang Yos Andi takut Upai. Eh gak takut, tapi geli. Hih.

Sebelumnya, Bapak sudah mengingatkan, "Hati-hati, tupai itu entar gigit dia tuh." Ghaffar dengan heroik menjawab, "Enggak, Pak. Dia gak gigit." Bapak said, "Bapak pernah digigit." Ghaffaar speechless sambil tersenyum. Yang lain, "Hahahahahaha..."
Saat pelajaran Pak Hermon, Kimia.

Ada juga dialog singkat yang terjadi spontan antara Loran dan Bernad kayak begini. Loran mengunyu, "Ih......Unyulah!" Bernad menchibi dengan suara mistis dadakannya, "Unyu-unyu tapi takut.." Loran's reaction, *tumbuk tangan sendiri, keluar asap dari hidung&telinga*. Pada anehnya kenapa gitu? Loran itu kan termasuk cewek pemberani sama hewan gen seperti tupai ini. Dia pun gak ada takut-takut sama ngejerit histeris kaget gitu. Wajar dong kalau dia ber-argument tentang perasaannya ke Upai kalo Upai itu unyu.Huft.
By the way, ini yang namanya Bernad alias Babang Bern.
Eak kayaknya lagi galau tuh. Mungkin dia menyesal
telah berkata menyakitkan pada Loran.
Beralih dari dialog, keberadaan Upai Imens di Hysteria makin lama makin mencapai puncaknya. Kehidupannya sudah mulai terancam dengan usulan Pak Hermon, yaitu membuang Upai keluar jendela. Sungguh malang nasibmu, Pai. Yang tadinya takut malah teriak-teriak lagi. Kayak setengah hatiiii gitu ngeliat Upai dibuang langsung dari ember kayak ngeluarin saus botolan yang perlu dipukul pantat botolnya. Kalau Upai bisa ngomong, mungkin udah terdengar teriakan minta tolong. Tapi kalo dipikir-pikir ngeri juga Upai bisa ngomong. Hih.

Ini nih sarangnya si Upai bermeditasi berabad lamanya hingga akhirnya
menampakkan dirinya pada Fadhilah.
Berapa menitan kemudian, terbuanglah Upai Imens ke habitat aslinya. Mungkin ini memang jalan takdirnya dan takdir Hysteria. Eak. Hubungan Hysteria dan Upai emang harus disudahi sampai disini. Karena dunia Hysteria dan dunia Upai berbeda. Emang udah gak mungkin untuk bersatu. I'm sorry goodbye Upai Imens! Ehem, maaf kalau agak sangat lebay. Sudahlah kalau begitu, cukuplah postingan tentang si Upai ini. Yuk mari pada pulang kerumahnya masing-masing bantu mama ambil air. 
SEKIAN. 
TERIMAKASIH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar